Sejarah Perlawanan dan Pemberontakan Masyarakat NTB terhadap Belanda | cinta NTB

Munculnya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak Belanda membuat rakyat semakin merasa tidak puas. Sebagian besar rakyat merasa kehormatannya dicampakkan. Sikap tidak puasitu memuncak, sehingga terjadi perlawanan dimana-mana. Demimembela kebenaran dan keadilan, rakyat Sasak bertekad perangfisabilillah. Perlawanan dan pemberontakan itu antara lain adalah:


 Pemberontakan Sesela
Meletusnya perlawanan rakyat di Sesela terhadap pemerinthan Belanda disebabkan oleh;
1)             Adanya kewajiban membayar pajak yang sangat memberatkan rakyat,(2) adanya ketidakadilan dari sisi penegakan hukum,
2)             Sikap  angkuh dan tidak sopan penguasa (Belanda) yang merendahkanharga diri masyarakat Sasak. Oleh sebab itu, rakyat Sesela di bawah pimpinan Amaq Nurisah kemudian mengadakan penyerangan ke pihak Belanda, sehingga seorang controleur Belanda tewas dan controleur lainnya luka-luka. Akan tetapi pihak Belanda segera mendatangkan bala bantuan. Amaq Nursiah tewas dan seluruh perlawanan akhirnyad apat lumpuhkan. Dari sudut pandang rakyat desa Sesela adalah wajar danwajib hukumnya melawan Belanda. Sebab menurut ajaran agamaIslam, pemerintah Belanda dianggap kafir dan tidak boleh diikuti, lebih-lebih pemerintahannya zalim dan tidak adil.


Pemberontakan Desa Gandor (Lombok Timur).

Sebenarnya, Meletusnya perlawanan rakyat di Gandor dipicuoleh sesuatu yang sederhana. Masyarakat mengadakan judi sabungayam tanpa ijin. Jero Rawit, pemimpin Apitaik menderita malukarena saudaranya yang laki-laki dipenjarakan oleh pemerintah Belanda. Hukuman itu dirasakan kurang adil dan sangatmenyinggung kehormatan dirinya. Oleh sebab itu, Jero Rawitmemilih mati atau memberikan malu yang seimbang kepada Belandayang ada di Sisik (Lombok Timur).

Untuk mencapai maksudnya itu,ia meminta bantuan kepada Mamiq Mustiasih, pimpinan desaGandor, dan Jero Nursayang, pemimpin Teros. Bantuan yang sama juga diminta pada Lalu Talip, pemimpin Memelak, yang kebetulansedang sakit hati karena merasa kecewa atas kebijakan Belandatentang pengaturan dan penempatan personalia di Praya. MamiqTalip merasa berjasa dalam menumpas kerajaan Mataram, tetapi justru tidak mendapat kedudukan. Karena itu bantuan yang dimintaoleh Jero Rawit segera dipenuhi dengan mengirim pasukan keGandor di bawah pimpinan Mamiq Badil.Maka pada malam jumat tanggal 1 Muharam 1318Hijriah,markas tentara Belanda di Sisik diserang dari barat. Pertempuran berlangsung beberapa hari. Pasukan pemberontak di bawah pimpinanMamiq Mustiasih terdesak mundur dan bertahan di Gandor. 

Dalam pertempuran terakhir, Gandor dibumihanguskan oleh Belanda.Pasukan pemberontak pun kacau-balau. Jero Rawit dan pengikutnyaditangkap dan dibuang ke Banyuwangi (Jawa Timur), sisanya yanglain dipindahkan ke hutan Selong. Mamiq Mustiasih sendiri dapatmeloloskan diri ke Memelak, di sana beliau bergabung denganMamiq Talip. Hutan Selong dibuka pada tahun 1896 M dankemudian menjadi ibu kota Onder Afdeling Lombok Timur tempatkedudukan controleur.

Pemberontakan Memelak (Lombok Tengah)

Pimpinan Perlawanan rakyat Memelak ini adalah Lalu Talip atau Mamiq Ocet Talip, Haji Ali, Haji Dollah. Ketiganya merupakan pimpinan Perang Praya ketika terjadi serbuan pasukan kerajaanMataram. Perlawanan itu sendiri dipicu oleh sikap Mamiq Sapiansebagai kepala Distrik Praya yang tidak menghargai jasa jasa pimpinan perang Praya dalam usaha menghancurkan kerajaanMataram. Pada waktu itu mereka hanya bertujuh, menghadapi ribuan tentara Mataram dan bertahan mati-matian di dalam masjid Praya.
Keberanian dan kegigihan mereka membentuk gelombang kekuatanyang dahsyat dan membangkitkan semangat masyarakat Sasak untuk melawan kekuatan Mataram di semua fron sampai akhirnya Mataramhanya bersifat defensif saja di daerah sekitar Mataram, Cakranegara dan Ampenan. Tetapi ketika Mataram telah hancur, mereka hanyadijadikan penonton saja.Itulah sebabnya mereka membangkang terhadap pemerintahBelanda dan bertekad untuk melakukan perang fisabilillah.

Belanda menyerbu Memelak, tetapi ketiganya tidak mau menyerah bahkan pasukan penyerbu sempat terpukul mundur. Memelak kemudianmengambil sikap defensif. Pada penyerangan yang kedua, Memelak diserbu secara terbatas. Pertempuran terjadi di Lendang Marang.Rakyat Memelak dipimpin oleh Mamiq Badil. Ketika para pejuangMemelak terdesak, Mamiq Badil dapat meloloskan diri dari usaha penangkapan.Pemerintah Belanda sebenarnya menyayangkan sikap tiga pemimpin di atas dan masih berharap mereka man bekerja samauntuk tidak membuat huru-hara. Di bawah pimpinan controleur Englendberg, pihak Belanda meminta damai yang diterima oleh LaluTalip dan kawan-kawannya dengan syarat ketiganya akandiperlakukan dengan baik sesuai dengan jasa-jasanya dalam manghancurkan kerajaan Mataram.


Pemberontakan Pringgabaya
  Pemberontakan Pringgabaya I

Meletusnya perlawanan rakyat  Pringgabaya I ini dipicu oleh sikap bapak Darwasih, seorang pemuka masyarakat di Pringgabaya Lombok Timur, yang merasa enggan untuk membayar pajak karenadirasa kurang adil dan terlalu membebani rakyat. Ketika Belanda hendak memaksanya dengan kekerasan, ia pun mengangkat senjata.Tetapi malang, ia akhimya tewas dan para pengikutnya dapat ditangkap dan dipenjarakan.

   Pemberontakan Pringgabaya II
Pada tahun 1903pecah pemberontakan Pringgabaya II yangkemudian dikenal dengan nama Perang Bukit. Pemberontakan inidipimpin oleh Guru Kepak dan Pengantin Ratnayu. Perang Bukit bermula dari pertentangan antara Guru Kepak seorang pemuka agama di Pringgabaya dengan kepala Distrik Pringgabaya. GuruKepak merasa tersinggung kehormatannya karena tindakan kepaladistrik yang dirasakan kurang senonoh terhadap salah seorangkeluarga sang Guru. Terjadi perkelahian.
 antar kedua pengikut puntidak dapat dihindari. Guru Kepak dan murid-muridnya
bermaksuduntuk berdamai dengan kepala distrik, tetapi beliau malah ditangkap dan dipenjarakan di Selong. Setelah itu, seorang murid Guru Kepak yang setia, PengantinRatnayu memimpin murid-murid yang lain tampil membela gurunya.Perlawanan justru tertuju pada pemerintah Belanda yang membeladan melindungi kepala distrik.Dalam tempo yang singkat, perlawanan itu meluas ke wilayahLombok Tengah (Tuban, Batujai dan Praya) dan Lombok Barat(Gerung). Tetapi karena senjata yang digunakan massa rakyat sangatsederhana, pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan cepat. Para pemimpin dan pengikutnya yang dipandang berbahaya dibuang keJawa, Sumatera dan pulau Timor.


PEMBERONTAKAN TUBAN (LOMBOK TENGAH)

Pemberontakan di Lombok Tengah sebenarnya merupakan kelanjutan dari Perang Bukit. Sebelum pemberontakan mi meletus,sempat tercium oleh Belanda dan akhirnya Tuban pun diserbu.Pemberontakan Tuban dipimpin oleh Mamiq Purwata dan LaluPujut. Keduanya sangat berpengaruh di kalangan masyarakat Tuban.Ketika terjadi penyerbuan terhadap daerah Tuban oleh pihak Belanda, kedua pemimpin tersebut dapat menghindar dari upaya  penangkapan.  Tetapi sebagai gantinya, anak dan isteri dari MamiqPurwata ditangkap dan dibawa ke Praya.


Ketika pasukan yang membawa anak dan isteri Mamiq Purwata berangkat ke Praya memasulci desa Kawo, mereka disergap oleh pasukan di bawah pimpinan Lalu Pujut. Pertempuran kembali terjadi di Ripapah. Dalam pertempuran itu Lalu Pujut tertangkap dan di penjarakan.
Namun beliau dapat meloloskan diri denganmelompati pagar penjara. Di Rebonge (Pejanggik) beliau berhasil  mengumpulkan pengikut-pengikutnya. Tetapi akhirnya Lalu Pujut dapat ditangkap kembali di daerah  Bangket Parak. Sejak itu pasukan pemberontak tercerai-berai,  namun mereka tetap gigih melakukan perlawanan.Mamiq Purwata sendiri mengembara dan bersembunyi dari kampung ke kampung di desa Pujut. Satu-persatu temannya ditangkap dan ada juga yang tewas dalam pertempuran di Bagik Polak. Mamiq Migarsih dan Prapen tewas di desa Penarukan. Merekayang tertangkap dan diadili lalu dibuang ke luar daerah. Lalu Pujut,Mamiq Padma, Mamiq Utan dari Batujai, Papu' Ayu, Sirawi, LaluAntring dari Pringgabaya dan Syukur dibuang ke pulau Timor.
Sebagian lagi dibuang ke Deli (Sumatera). Sedangkan Guru Saleh dibuang ke Jambi.Adapun Mamiq Purwata yang keluarganya ditawan, beliau bimbang antara menyerahkan diri atau memilih mati syahid. Akhirnya, demi keselamatan keluarganya, maka pada hari Jum' at beliau menampakkan diri pada musuh yang memburunya. Beliau mengenakan pakaian yang serba putih dengan keris di tangan. Beliau duduk di atas sebuah batu besar di Desa Tolotolot menghadap kiblat sambil berzikir. Pasukan Belanda yang akan menangkapnya menjadi ragu untuk mendekat. Tetapi akhirnya beliau tewas tertembus peluru.Jenazahnya dimakamkan di Sanggeng, di pemakaman leluhurnya.


PEMBERONTAKAN BATU GERANTING (BAYAN)

Pemberontakan Batu Geranting dipimpin oleh RadenRatsasih dan Raden Ratsayang. Tidak banyak catatan yang bias diperoleh dari peristiwa ini. Namun keberanian mereka untuk membangkang pajak telah menyebabkan Belanda murka. Merekapun disergap dan dibuang ke Jawa. Secara umum Belanda tidak terlalu kesulitan dalam menghadapi pemberontakan rakyat Sasak. Maklum saja, rakyat Sasak begitu kelelahan setelah sebelumnya berperang melawan pihak Bali.

Hal itu membuat masyarakat kurang mampu mengorganisir diri untuk sebuah peperangan. Ditambah lagi dengan minimnya persenjataan. Namun sikap melawan orang-orang Sasak telah membawa dampak tersendiri bagi Belanda. Mereka tidak lagi menganggap remeh rakyat Sasak. Ini juga membuktikan bahwa masyarakat sasak ternyata sangat mampu berfikir tentang baik dan buruknya suatu kebijakan yang diambil pemerintah. Rakyat sasak  berani membela kebenaran dan sanggup mengorbankan nyawanya demi kehormatannya.




Share:

0 ulasan:

Post a Comment

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG PECINTA NAHDATUL WATHAN/ POKOKNYA NW / POKOK NW IMAN DAN TAQWA / cintanw.blogspot.com
SEPUTAR SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA TENGGARA BARAT DAN NUSANTARA INDONESIA

HIMPUNAN SEJARAH

Popular Posts